Jumat, 06 Mei 2016

AKTIFIS KALSEL TUTUP USIA USAI PERJUANGKAN WARGA MELAWAN KADAP

Foto Kenangan Almarhum disaat Persiapan Demo di PLN Wilayah Kalselteng
HABAR BANUA - BANJARMASIN. Duka yang mendalam bagi para Pejuang Melawan KADAP di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Salah seorang akttivisnya yang bernama Muhammad Alvin Heriyawan Al Ideris putra dari Aspihani Ideris SAP, SH, MH aktivis senior Kalimantan meninggal dunia di usia ke 17 Tahun pada hari Rabu 4 Mei 2016, sekitar pukul 21.00 Wita dan di makamkan di pemakaman keluarga Syech H. Jamaluddin (H. Jamal Wali) belakang Masjid Agung Khairullah di Kelurahan Sungai Lulut Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan pada hari Kamis 5 Mei 2016.

Muhammad Alvin HeriyawanAl Ideris kelahiran pada hari Rabu 2 September 1998 di Sungai Lulut anak pertama dari Aspihani Ideris bin Tuan Guru H. Muhammad Ideris bin Syech H. Abdurrasyid. Almarhum baru mau mengikuti ujian SLTA-Nya di tahun 2016 ini. Ayahnya merupakan seorang aktivis dan juga pengacara di Kalimantan Selatan, setiap ayahnya melakukan aksi demo maupun aksi sosial lainnya,almarhum selalu ikut didalamnya dan bahkan merupakan aktor terdepan untuk keberhasilan sebuah aksi.


Aksi kemasyarakatan yang terakhir di ikuti almarhum yaitu di saat melakukan aksi besar-besaran di halaman kantor PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah di Banjarbaru pada hari Rabu 13 April 2016 yang lewat dengan tuntutan PLN memperbaiki kelistrikan di Kalsel dan Kalteng, seperti jangan sering mati lagi listrik di Kalsel dan Kalteng terkecuali bersifat emergency.

Muhammad Alvin Heriyawan Al Ideris meninggal dunia  diketahui karena sakit sejak sepekan yang lalu, bahkan disaat melakukan penyampaian aspirasi di halaman kantor PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah di Banjarbaru pada hari Rabu 13 April 2016 tersebut almarhum sudah terlihat sakit.

"Disaat usainya aksi penyampaian aspirasi tersebut almarhum memang terlihat sakit, dan saya ajak makan saja almarhum menolaknya,dan berkata maaf om saya tidak selera makan", ujar Bahauddin (Bendahara Aksi Melawan KADAP) kepada wartawan HABAR BANUA.

Senada dengan Fauzi Noor Wakil KetuaKoordinator Aksi Melawan KADAP menyampaikan, bahwa sejak sebelum aksi penyampaian aspirasi di halaman kantor PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah di Banjarbaru pada hari Rabu 13 April 2016 lalu disaat almarhum mempersiapkan spanduk-spanduk penyampaian aspirasi tersebut disaat makan malam tiba almarhum diajak makan malah menolaknya, alasannya belum lapar om,masih kenyang!!!...

Almarhum merupakan sosok aktivis yang cukup berani dan tidak mengenal lelah dan melakukan aksi sosial, teringat saya disaat kami melakukan aksi sosial bencana sunami di aceh, kami meminta sumbangan para dermawan dijalan-jalan raya, almarhuum disaat itu sangat bersemangat melakukan kegiatan aksi tersebut dan juga di saat para aktivis Kalimantan melakukan aksi demontrasi dibawah jembatan, almarhum juga sangat bersamangat melakukan tuugasnya,baik pembikinan spanduk, bendera dan bahkan almarhum yang ikut didalamnya bersama kawan-kawan lainnya mengantarkan makan dan minum kawan-kawan disaat aksi dibawah jembatan tersebut. kenang Fauzi Noor.

"Disaat aksi penyampaian aspirasi Melawan KADAP, pemuda ini juga termasuk salah seorang aktivis yang getol memperjuangkan agar Banua  Kalsel dan Kalteng terbebas dari seringnya pemadaman, seperti mengikuti demo massa pada 13 April 2016  di depan Kantor  PLN Wilayah Kalselteng di Banjarbaru".

Kita do`akan bersama Mudah-mudahan Aktivis Muda ini mendapatkan yang mulia disisi Allah Subhanahu Wata`ala dan juga kuburnya dilapangkan, diampuni segala dosa-dosanya serta dimasukan kedalam Syurganya Allah SWT. Amin..., ujar Fauzi Noor seraya menutup pembicaraannya. (TIM)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar