Jumat, 14 September 2018

Demo Rupiah Anjlok, Lebih Dari 30 Mahasiswa Kalsel di Tangkap Polisi






KALSEL. Aksi pengrusakan mewarnai aksi penyampaian aspirasi kalangan mahasiswa di kantor DPRD Kalsel, Jum'at (14/9/2018). Para mahasiswa gelar mimbar bebas di ruang Paripurna DPRD Kalsel. Akibat kejadian itu, lebih dari 30 orang pengunjukrasa dari Aliansi Mahasiswa Kalsel, dibawa ke Mapolresta Banjarmasin guna diamankan.

Pengunjukrasa tak puas karena minimnya wakil rakyat di DPRD Kalsel yang menyambut mereka ketika menyampaikan apirasi terkait anjloknya nilai tukar rupiah.

Kalangan mahasiswa kecewa saat menyampaikan aspirasinya tanpa dihadiri satu orang pun anggota dewan.

Saat berhasil memasuki ruang paripurna DPRD Kalsel, puluhan aktivis memungut papan nama yang terletak di atas meja masing-masing wakil rakyat di ruangan itu. Mereka melemparkannya kelantai. “Inilah gambaran wakil rakyat kita,” teriak salah satu pengunjukrasa.

Wakil Ketua Komisi I DPRD Kalsel H Suripno Sumas sempat berdialog dan meminta pengunjukrasa untuk berlaku tenang. “Saya hanya anggota dewan, dan aspirasi kalian akan saya sampaikan pada pimpinan. Terkait tuntutan kalian, salurannya di Komisi II,” ucap salah satu inisiator Pembentukan dan Pemekaran Kabupaten Gambut Raya.

Pengunjukrasa sepakat dan bersedia keluar ruangan bersamaan datangnya waktu shalat Jum'at dan meninggalkan kantor DPRD Kalsel. Mereka berjanji akan kembali setelah shalat Jum'at.

Sekitar pukul 14.00 Wita, kumpulan pengunjukrasa kembali datang dan terlihat berdialog dengan salah satu anggota DPRD Kalsel, H Suripno Sumas SH MH. Namun, tiba-tiba suasana menjadi menjadi ricuh dan terjadi saling dorong. Aparat keamanan bertindak dan mengamankan beberapa pengunjukrasa, karena diindikasikan ada yang ingin membakar ban di halaman kantor wakil rakyat itu.

Sekretaris DPRD Kalsel AM Rozaniansyah mengaku belum menghitung kerugian akibat kerusakan, pintu, papan nama anggota dewan, dan lainnya.

Kabag OPS Polresta Banjarmasin, Kompol Awilzan tak mau berkomentar banyak. “Kita belum bisa berikan keterangan dulu, karena harus dikembangkan dan didalami dulu,” katanya singkat.

Aksi unjukrasa merupakan akumulasi dari beberapa kali unjukrasa, namun tak pernah bertemu dengan wakil rakyat di Komisi terkait soal ekonomi ini.

Unjukrasa pertama pada Jumat (7/9/2018) dikomandani Rizki Adi Putra, Kemudian Senin (10/9/2018) dipimpin Sigit Hidayat, dan unjuk rasa ketiga pada Rabu (12/9/2019), serta unjuk rasa keempat hari ini Jum'at (14/9/2018) dan rencana besok Sabtu unjuk rasa lagi di Polda dan Polresta Banjarmasin, Sabtu (19/9/2018). (TIM)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar