HABAR BANUA - BANJARMASIN. Beberapa
petinggi LSM LEKEM Kalimantan mendatangi kantor Mapolda Kalimantan
Selatan, Kamis 25/8/2011 sekitar jam 12:00 Wita, guna mempertanyakan dan
meminta pengusutan tuntas kasus penganiayaan terhadap aktivis Direktur
Eksekutif LEKEM Kalimantan Aspihani Ideris S.AP MH yang terjadi pada
hari Rabu 10 Maret 2010 lalu sebagaimana LP di Polsek Banjarmasin Tengah dengan No. LP/K/P31/III/2010/Spk dan juga terhadap penganiayaan aktivis
Direktur Daerah LEKEM Kalimantan Kabupaten Banjar Abdul Kahar Muzakkir
MA yang terjadi tahun 2008. Karena sampai saat ini kedua kasus
penganiayaan berat tersebut belum bisa diungkap Kepolisian Kalsel dalang dan pelakunya.
“Alhamdulillah kedatangan kami disambut hangat oleh bapak Brigjend Pol
Drs. Syafruddin, Msi Kapolda Kalsel pada hari ini 25/8 dan saat itu bapak sangat
merespon positif permintaan kami yang mengharapkan kasus penganiayaan
pimpinan kami di ungkap sampai tuntas dan pelakunya ditangkap sebagaimana Laporan Polisi di Polsek Banjarmasin Tengah dengan No. Pol : LP/K/P31/III/2010/Spk, Tanggan 10 Maret
2010 Tentang Dugaan Tindak Pidana Penganiayaan, sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 351 KUHP”. ungkap Syahminan Kamis di
Markas LSM LEKEM Kalimantan Jl. Gatot Subroto Mandasta IV Banjarmasin
seusai datang dari pertemuan dengan Kapolda Kalsel.
Syahminan menambahkan, “Bapak Kapolda mengatakan dan berjanji akan
menuntaskan secepatnya penanganan kasus penganiayaan aktivis LEKEM
Kalimantan ini tanpa pandang bulu, baik penuntasan penganiayaan terhadap
Direktur Eksekutif LEKEM Kalimantan Aspihani Ideris MH yang mengalami luka dibelakang punggungnya maupun terhadap Direktur Daerah LEKEM Kalimantan Kabupaten Banjar Abdul Kahar Muzakir MA
yang mengakibatkan kebutaan sebelah matanya akibat di siram dengan cuka
getah atau sejenis air keras. Siapapun pelaku orang yang tidak bermoral
dan tidak bereteka itu harus ditangkap sekalipun itu pejabat negara, ucap Bapak Kapolda Kalsel, ujar Abau
menirukan ucapan bapak Kapolda ketika pertemuan tersebut.
Bahkan lanjut Abau panggilan akrab Syahminan menuturkan, pada saat itu juga beliau bapak Kapolda Kalsel langsung memanggil anak buah beliau yaitu bapak Dir Reskrimum Polda Kalsel, Kombes Pol Drs. Mustar Manurung”, ungkapnya kepada beberapa wartawan yang mendatanginya di markas besar LSM Kalimantan di Gatot Subroto Banjarmasin (25/8).
Bahkan lanjut Abau panggilan akrab Syahminan menuturkan, pada saat itu juga beliau bapak Kapolda Kalsel langsung memanggil anak buah beliau yaitu bapak Dir Reskrimum Polda Kalsel, Kombes Pol Drs. Mustar Manurung”, ungkapnya kepada beberapa wartawan yang mendatanginya di markas besar LSM Kalimantan di Gatot Subroto Banjarmasin (25/8).
Pada saat itu juga Kapolda langsung memerintahkan Dir Reskrimum Polda
Kalsel, Kombes Pol Drs. Mustar Manurung untuk mengusut penyelidikan dan
menindaklanjuti pengungkapan kasus penganiayaan aktivis LEKEM Kalimantan
ini. "Baik... Saya perintahkan anak buah saya secepatnya untuk
benar-benar dengan serius mengungkap kasus penganiayaan aktivis Lembaga
Kerukunan Masyarakat Kalimantan "LEKEM Kalimantan" ini," kata Bapak
Kapolda Kalsel Brigjend Pol Drs. Syafruddin, Msi.
“Aspihani Ideris kan saudara kita juga, begitu juga Abdul Kahar
Muzakkir, jadi anda (perintah Kapolda kepada anak buahnya) harus segera
selidiki dengan benar pelaku penganiayaan ini tanpa memandang actor
dibelakangnya, sekalipun itu aktor intelektual yang berperan didalamnya."
ucap Bapak Kapolda kepada anak buahnya Dir Reskrimsus Polda Kalsel,
Kombes Pol Drs. Mustar Manurung .
Lebih lanjut Kapolda menututurkan, "Dari hasil pemeriksaan perkara
petunjuknya sangat jelaskan dan nama pelaku intelektualnya sudah kita kantungi, tinggal memanggil beberapa saksi saja lagi”, terang bapak Kapolda Brigjend Pol Drs.
Syafruddin, Msi kepada anak buahnya Bapak Dir Reskrimum Polda Kalsel,
Kombes Pol Drs. Mustar Manurung di ruang kantor Kapolda Kamis 25/8.
“Hari Raya Idul Fitri tinggal beberapa hari lagi, jadi untuk penanganan
kasus ini sesudah lebaran sudah harus ditangani dengan serius, dan kasus
yang ditangani Polresta Banjarmasin ini, saya harap berkas
penanganannya Polda Kalsel saja yang tangani, supaya ruanglingkupnya
lebih luas, karena terduga pelakunya dimungkinkan orang luar dari Banjarmasin dan agak licin untuk di panggil”. (Perintah Bapak Kapolda Kepada anak buahnya), ungkap
Kapolda dengan tegas di ruang kerjanya dengan di saksikan beberapa
wartawan dan petinggi LSM LEKEM Kalimantan.
Senada dengan Muhammad Rafiq SH.I salah seorang petinggi LEKEM
Kalimantan lainnya, menuturkan bahwa Kapolda harus benar serius dan
tegas mengungkap pelaku penganiayaan dan penusukan aktivis (Aspihani
Ideris) LEKEM Kalimantan ini, karena kronologis kejadiannya sangat jelas dan pelakunya pun sudah bisa dipastikan, ujarnya.
"Jika Kepolisian Kalsel dapat mengungkapnya, maka ini merupakan
pencitraan lembaga penegak hukum yang selama ini instansi Kepolisian di
Kalimantan Selatan sudah sangat memperihatinkan dan selalu di cap polisi
India (selalu kemasukan angin), tapi saya yakinlah Kapolda Kalsel
Brigjend Pol Drs. Syafruddin, Msi saat ini seorang muslim dan taat
beribadah serta seorang polisi yang pintar dan tepat janji dalam
mengungkapan kasus tersebut, tidak seperti Kapolda terdahulu banyak
bohongnya dan terkesan tutup mata dan bisa diduga kuat kemasukan angin"
cetus Rafiq.
"Selain pengusutan tuntas kasus aktivis LEKEM Kalimantan saya
mengharapkan Kapolda juga diharap bisa mengungkap kasus penganiayaan
terhadap beberapa rekan-rekan aktivis LSM lainnya", pinta Rafiq yang
juga Ketua Umum Barisan Masyarakat Pemuda Reformasi Kalsel (BAMPER
Kalsel) di Jalan Gatot Subroto, markas besar LEKEM Kalimantan.
Salah seorang anggota DPRD Banjar dari PKS saat diminta konfirmasinya oleh awak media ini, menuturkan dan penyesalannya yang mendalam terhadap aktor yang tega melakukan menganiayaan berat terhadap aktivis LSM LEKEM Kalimantan ini, ketika ditemui dirumahnya di Kertak Hanyar. "Saya sangat menyesalkan atas ulah pelaku yang tega menusuk saudara kami Aspihani ini, sejujurnya saat saya diminta oleh bapak M Yunani salah satu anggota DPRD Banjar untuk mengkondisikan saudara Aspihani agar aksi demo dibatalkan, itu saja bukan malahan terjadi hal mengerikan seperti ini", tutur Amat.
Anggota DPRD Banjar ini menuturkan kronologisnya bahwa dua hari sebelum kejadian penusukan itu terjadi saya dihubungi via ditelpone dan kemudian saya ditemui oleh saudara Muhammad Yunani untuk mengkondisikan Aspihani agar aksi demonstarasi di Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan di batalkan saja, ujarnya. "Mat tolong pesan Bupati Banjar sampaikan ke Aspihani agar membatalkan aksi demo di Kejati, ini ada uang titipan beliau untuk mengkondisikannya, apabila aksi demo tersebut berlanjut aku khawatir terjadi nang kada diharapkan" pungkas Amat seraya menyampaikan ucapan teman se propesinya sebagai anggota DPRD Banjar.
Ini saya katakan sejujurnya, ungkap Amat, oleh karena itu saya sangat kebingungan pada saat itu dan tidak mau terlibat jauh didalamnya, karena Aspihani masih ada hubungan keluarga dengan saya, maka saat itu juga saya langsung menghubungi Abdul Karim SH (mantan anggota DPRD Banjar 2004-2009) untuk mengkondisikan Aspihani Ideris, namun beberapa hari kemudian saya sangat terkejut ternyata saudara Aspihani Ideris sudah di aniayaya oleh orang yang tidak dikenal. Harapan kita mudah-mudahan pihak kepolisian bisa mengungkap sebagaimana janji Kapolda, dan saya siap dipanggil untuk memberikan keterangan yang benar dan sejujurnya, kata Amat seraya menutup pembicaraannya dengan beberapa wartawan yang mewawancarainya (26/8.2011). (GT)